dc.identifier.citation | Alwi Shahab. 2009. Komplikasi Kronik DM Penyakit Jantung Koroner. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3. Edisi IV. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal: 1917. Bare, Brenda and Smeltzer, Suzanne, dkk. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Bruner and Suddart. Jakarta : EGC. Black & Hawks. (2009). Medical Surgical Nursing Clinical Mnagement for Positive Outcomes. elseveir Saunders. Bruner dan Suddarth. 2006. Textbook of Medical-Surgical Nursing. Edisi 12. Philadelphia : Lippincott. Buleheck, G.M., Buthcer, H.K. & Dochterman, J.M. 2008. Nursing Intervention Classification, (5th eds). St.Louis : Mosby Elsevier. Coven, D.L., 2013. Acute Coronary Syndrome. Medscape Reference, http://www.emedicine.medscape.com Dalimartha, S. (2008).Care yourself, hipertensi. Jakarta: Penebar Plus+. Departemen Kesehatan. 2009. Sindrom Koroner Akut. http://binfar.depkes.go.id Gillanders, ANN. (2007). Terapi Refleks Mandiri. Yogyakarta. Diglessia. Hamm, C.W. et al. ESC Guidelines for the Management of Acute Coronary Syndromes in Patients Presenting Without Persistent ST-Segment Elevation. European Heart Journal. Vol.32, 2999-3054. Harahap, H. 2009. Pengaruh Diet Penurunan Berat Badan dan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi yang Kegemukan. Tesis. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Hendra, U. (2011) Ilmu penyakit dalam. Jakarta: Balai penerbit FKUI Hidayat. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba. Medika. Husain, Iqbal, Ns.,M.Kep., 2013. Pengertian Nyeri, Tipe Nyeri, dan Bagaimana Patofisiologi Nyeri. http://gustinerz.com/?p=2851 Kozier dan Erb. 2009. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Edisi 5. Jakarta ; EGC. Mahendra. B, Ruhito. F. (2009). Pijat Kaki untuk Kesehatan. Jakarta: Penebar Swadaya. Majid, A. 2008. Penyakit Jantung Koroner : Patofisiologi, Pencegahan dan Pengobatan Terkini. Universitas Sumatera Utara, USU e- Repository. Medica Hospitalia | Vol. 1, No. 2, November 2012 Primary Percutaneous Coronary Intervention (Primary PCI), Senjata “Baru”untuk Melawan Serangan Jantung Akut guidelines 2006 dan ACC/AHA Focus Updates 2009 Monsdragon. (2004). Pregnancy Information (Effleurage dan massage). http://www.monsdragon.org/pregnancyeffleurage.html Moorhead, S, Jhonson, M., Mass, M.L., Swanson, E., 2008. Nursing Outcome Classification. (5th eds.). St. Louis : Mosby Elsevier. Mubarak, Wahit Iqbal.2007.Promosi Kesehatan.Jogjakarta:Graha Ilmu Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler dan Hematologi. Jakarta : Salemba Medika. Mytha, R. 2010. Patofisiologi Sindrom Koroner Akut . cermin Dunia Kedokteran, vol 39 (4), 261-264. Pamungkas, R. (2010). Dahsyatnya Jari Refleksi. Yogyakarta : Pinang Merah. Potter, P.A dan Perry, A.G. 2006. Fundamental of Nursing : Concept, Process And Practice. Dalam Ester, M., Yulianti, D. Dan Parulin, I. Editors Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik. Cetakan 1. Jakarta ; EGC Pramana, W. 2011. Portofolio Kasus II : Sindroma Koroner Akt. RSUD Ungaran. Profil RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda (2014). http://www.rsudaws.com/aws. Price., S., Price, L. 1997. Aromatherapy for health professionals. (3rd Ed). USA : Elseveir. http://www.ebooksgoogle.com Royal College of Nursing (RCN). 2012. Measuring Of Quality. available at: http://www.rcn.org.uk. Santoso M., Setiawan T. 2005. Penyakit Jantung Koroner. Cermin Dunia Kedokteran, 125 (147) : 5-9 Shweta. 2006. Reflexology Reduces the Requirement and Quantity of Pain Killer after General Surgery. RAA. Research Chair. Tairas, Tarumetor. J. H. (2007). Refleksiologi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Tamsuri, A. 2007. Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC. Tim Redaksi Forum Kita. (2009). Buku Pintar Pijat Keluarga. Jakarta: Forum Kita. Wijayakusuma, H. (2006). Terapi pijat refleksi kaki.Cetakan 2. Jakarta: Pustaka Bunda. Winnipeg Regional Health Authority. 2008. Emergency department suspect ACS care map standards document and charting guidelines. World Health Organization (WHO). 2011. Cardivascular disease (CVDs), http://www.heart.org/HERTORG/conditions/heartfailure/aboutheartfailure/classes-of-heart-failure_UCM_306328_Article.jsp. | id_ID |
dc.description.abstract | Penyakit jantung ishkemik dan infark miokard akut, saat ini dimasukkan kedalam terminology Acute Coronary Syndrome (ACS), dimana mempunyai dasar patofisiologi yang sama, yaitu adanya erosi, fisura, ataupun robeknya plak atheroma sehingga menyebabkan thrombosis intravascular yang menimbulkan ketidakseimbangan pasokan dan kebutuhan oksigen di miokard. Perbedaan terletak pada derajat keparahan dan penatalaksanaannya. ACS antara lain angina pectoris tidak stabil/ Unstable Angina Pectoris (UAP), NSTEMI/ Non ST Elevation dan STEMI/ST Elevation (Majid, 2008). Tanda dan gejala pasien dengan ACS STEMI salah satunya ialah nyeri dada tipikal (angina).Seorang perawat harus mampu mengenali nyeri dada angina dan mampu membedakan dengan nyeri dada lainnya, karena gejala ini merupakan pertanda awal dalam pengelolaan pasien. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis intervensi tehnik refleksi pijat kaki terhadap nyeri dada pada pasien dengan ACS STEMI di Ruang Intensive Cardiac Care Unit RSUD Abdul Wahab Sjahranie. Hasil analisa menunjukan pencapaian tindakan refleksi pijat kaki dapat mengurangi nyeri dada pasien, dan tindakan ini bisa dilakukan oleh petugas perawat atau tenaga kesehatan lainnya terhadap peningkatan rasa aman dan nyaman pasien. | id_ID |