dc.identifier.citation | Agustinus, A. S. (2012). Diet Penyakit Stroke.(Online) http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2012/09/16/diet-penyakit-stroke-487248.html, diakses tanggal 14 Maret 2015 Amran, Y. (2012). Pengaruh Tambahan Asupan Kalium dari Diet terhadapPenurunan Hipertensi Sistolik dan Diastolik Tingkat Sedang pada LanjutUsia. Artikel Penelitian: Universitas Islam Negeri Syarif HassanuddinJakarta Andry, H. (2006). Terapi Gizi Dan Diet Rumah Sakit. Edisi 2. Jakarta : EGC. Arikunto, S. (2006) dan 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, Rieneka Cipta, Jakarta. Avie Andriyani. (2015). Pemulihan Pasca Stroke. (Online) http//pemulihan pasca stroke.com, diakses tanggal 21 Maret 2015 Batticaca, F. B. (2008). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika. Black, Joice. M., & Hawk, Jane. H. (2009). Medical Surgical Nursing; clinicalmanagement for positive outcomes. 7th Edition. St. Louis : Elsevier. Inc Chusid, J. Gilroy. (2000). Neuroanatomy Korelatif dan Neurologi Fungsional Bagian 2. Yogyakarta : Gajah Mada University Press Danatar. (2012). 10 Makanan Tidak Sehat Menurut WHO. (Online) forum.detik.com, diakses tanggal 23 Maret 2015 Denny Santoso. (2014). Olahraga Yang Baik Untuk Penderita Stroke. (Online) http//Starford Center.com, diakses tanggal 21 Maret 2015 Departemen Kesehatan RI. (2006). Pusat Promosi Kesehatan. (Online) http://repository.usu.ac.id, Diakses tanggal 5 Februari 2015 Estha Natalina. (2013). Program Latihan Terapi Air (Renang). (Online) http//belajar berenang bandung.com, diakses tanggal 19 Maret 2015 Feigin Valery, (2006). Stroke. Alih bahasa Udumbara Brahmn. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer. Giantani. (2003). Kepatuhan Diit Dengan Kejadian Stroke Berulang. digilib.unimus.ac.id, diakses tanggal 12 Juli 2015. Haidar. (2012). Makanan Yang Baik Untuk Penderita Stroke. (Online) (http//www.kompas.com), diakses tanggal 1 Februari 2015 Harsono, (2008). Kapasita Selekta Neurologi Edisi 2. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. hal. 46-115. Iskandar,J. (2011). Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan Stroke. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populasi Lewis, dkk. ( 2007). Medical Surgical Nursing ; Assesment and Management of ClinicalProblems, Mosby, Philadelphia LPKN. (2012). Daftar Kandungan Kolesterol Pada Makanan Halal Sehari-Hari Manusia. (Online) diakses pada tanggal 23 Maret 2015 Magreysti, Maukar dkk. (2014). Hubungan pola makan dengan kejadian stroke non hemoragik RSUD Dr. R. D. Kundou Manado. (Online) http://download.portalgaruda.org/article.php, diakses tangga 20 Desember 2014 Mardjono, Sidharta. (2000). Neurologi Klinis Dasar. Jakarta : Dian Rakyat. Hal. 274-276. Martuti. (2009). Merawat dan Menyembuhkan Hipertensi. Kreasi Wacana : Bantul Mercola. (2014). Pantangan Makanan Bagi Penderita Stroke. (Online) (http://penyakit stroke.net), diakses tanggal 1 Februari 2015. Mubarak, dkk. (2006). Berkat Dukungan Keluarga Semangat Hidup Kembali Bangkit. diakses dari http://www.mubarak.com. Pada bulan 10 Juli 2015 Muttaqin, Arif. (2008) . Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika. Mu’tadin, Zainul. (2002). Remaja dan Rokok (Online) http//herbal stop rokok.www.com/2009/02/04 remaja-dan-rokok, diakses 21 desember 2014 Ngesty, W. (2013). Senam Stroke. (Online) Buletin stroke edisi XIV, diakses tanggal 19 Maret 2015 Norman. K. I. (2015). Stroke Perdarahan. (Online) (http//www.academia.edu//2492754/Stroke Perdarahan), diakses tanggal 12 Maret 2015 Notoatmodjo, S. (2010) dan 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan, Edisi revisi, Rineka Cipta, Jakarta. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi II. Jakarta : Penerbit Salemba Medika. Padila. (2012). Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika. Parrot, A. (2004). Does Cigarette Smoking Causa Stress ? Journal of chinican pshychologi Pinzon, R. (2010).Analisis Situasi Pengendalian Tekanan Darah untuk Prevensi Stroke Sekunder. Cermin Dunia Kedokteran. Vol 135. No. 6. (Online). Jakarta : EGC. Hal 1105-1132 Price, Syvia. (2006). Patofisiologi. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2 Edisi 6. Jakarta : Grup PT Kalbe Farma Poerwadi, T. (2000). Depresi Pasca Stroke. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan V: Up Date On Neurology (Patofisiology &Management). Surabaya: Lab/SMF. Ilmu Penyakit Saraf FK.Unair/RSUD. Dr. Soetomo Riskesdas. (2013). Penyebab Tertinggi Kematian Di Indonesia. Jakarta : 2007 Riyanto, Agus. (2011). Aplikasi Metodelogi Penelitian Kesehatan, Nuhamedika, yogyakarta. Rusna, Yusuf. (2013). Analisa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Berulang Pada Pasien Stroke. (Online) http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php, diakses tanggal 20 Desember 2014 Siregar. (2005). Kebiasaan Merokok. (Online) http://digilib.unimus.ac.id, diakses tanggal 11 Juli 2015. Siswanto, dkk. (2013). Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran. Yogyakarta: Bursa Ilmu Siswanto, Y. (2005). Beberapa Faktor Risiko Ynag Mempengaruhi Kejadian Stroke Berulang dirumah sakit Dr. Kariadi Semarang. (Online). (http//eprints.undip.ac.id/4942, diakses 2 Agustus 2014 Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth (8 ed., Vol. 3). Jakarta: EGC Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak.Yogyakarta: Graha Ilmu Sustrani, L. (2006). Hipertensi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Tarwoto, (2007). Keperawatan Medikal Bedah: Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Sagung Seto. Tugasworo, Dodik. 2000. Kecepatan Aliran Darah Arteri Serebri Media pada Penderita Stroke Non Hemoragik. Universitas Diponegoro: Semarang Wahyu, A. (2009). Pengaruh Intervensi Olahraga di Sekolah TerhadapIndeks Massa Tubuh dan Tingkat Kebugaran Kardiorespirasi Pada RemajaObesitas. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Available from:eprints.undip.ac.id/17622/1/Wahyu_Adiwinanto.pdf diakses bulan 10 Juli 2015 WHO, (2010). Kaitan Aktivitas Fisik Kesehatan. (Online) https://pustaka olahraga.wordpress.com, diakses tanggal 10 Juli 2015. WordPress. (2012). Pencegahan dan Penanggulangan Stroke. (Online) www.purtierplacenta.com, diakses tanggal 21 Maret 2015. | id_ID |
dc.description.abstract | Latar Belakang: Penyakit stroke merupakan masalah kesehatan yang utama di negara maju maupun negara berkembang. Stroke mengakibatkan penderitaan pada penderitanya, beban sosial ekonomi bagi keluarga-penderita, masyarakat, dan negara. Di Indonesia, penyebab kematian tertinggi dari seluruh penyebab kematian adalah stroke (15,9%), disusul hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis. Faktor-faktor stroke yang dapat dimodifikasi berupa hipertensi, merokok, penyakit jantung, diabetes, obesitas, penggunaan oral kontrasepsi, alkohol, tinggi kolesterol dan aktivitas fisik. Salah satu dampak buruk dari merokok adalah berisiko terserang stroke. Perokok berat yang setiap hari menghabiskan 20 batang rokok atau lebih, akan meningkatkan potensi stroke sekitar 4,1 kali dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Adapun penyebab tingginya angka kejadian stroke di Indonesia akhir-akhir ini lebih disebabkan karena pola hidup masyarakat yang tidak sehat, seperti malas bergerak, makanan berlemak dan kolesterol tinggi. Sehingga pola makan, aktivitas fisik dan merokok pada pasien pasca stroke harus diubah karena pola makan yang tidak sehat, aktivitas fisik yang tidak teratur dan kebiasaan merokok dapat menyebabkan kejadian stroke berulang. Tujuan: Untuk Mengetahui Gambaran Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Merokok Pada Pasien Pasca Stroke Di Klinik Saraf RSUD AW. Sjahranie Samarinda. Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu teknik convenience sampling atau accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 83 orang responden. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan, dari 83 orang responden yang diteliti, mayoritas responden berusia lebih dari 60 tahun sebanyak 75 orang responden (90,4%), sebanyak 53 orang responden (63,9%) sebagian besar berjenis kelamin pria, responden pendidikan sebagian besar 66 orang responden sekolah dasar (79,5%), sebanyak 41 orang responden (33,7%) sebagian besar bekerja swasta, sebanyak 79 orang responden (95,2%) sebagian besar terkena stroke non hemoragik, sedangkan 2 orang responden (2,4%) mengalami serangan stroke lebih dari satu kali. Sebagian besar dari 54 orang responden (65,1%) berpola makan baik, sebanyak 61 orang responden (73,5%) beraktivitas fisik secara teratur, sedangkan sebagian besar dari 80 orang responden (96,4%) tidak merokok pada pasien pasca stroke di klinik saraf RSUD AW. Sjahranie Samarinda. Kesimpulan: Gambaran pola makan, aktivitas fisik dan merokok pada pasien pasca stroke di klinik saraf RSUD AW. Sjahranie Samarinda dalam kategori baik | id_ID |