Analisis Praktik Klinik Keperawatan Jiwa Pasien Resiko Perilaku Kekerasan dengan Inovasi Tehnik Relaksasi Progresif di Ruang Elang RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda
Abstract
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Beberapa factor yang dapat menyebabkan perilaku kekerasan di antaranya, factor predisposisi dan factor presipitasi. Factor predisposisi meliputi teori biologis ( neurologic factor, genetic factor, cycardian rhytm, biochemistry factor, brain area disorder). Adapun factor presipitasi secara umum klien dengan gangguan perilaku kekerasan sering kali berkaitan dengan ekspresi diri, ingin menunjukan ekstensi diri atau simbol solidaritas, ekpresi dari iak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial ekonomi, kesulitan dalam mengkonsumsi sesuatu dalam keluarga serta tidak membiasakan dialog untuk memecahkan masalah cenderung melakukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik,. Karya Ilmiah Akhir bertujuan untuk menganalisa terapi teknik relaksasi progresif yang diterapkan secara kontinyu pada pasien gangguan persepsi sensori: halusinasi. Hasil analisa menunjukkan bahwa diperoleh hasil bahwa pemberian intervensi terapi teknik relaksasi progresif dapat mengurangi frekuensi marah dan cemas. Terapi yang digunakan untuk pasien resiko perilaku kekerasan yang mengalami kecemasan salah satunya adalah dengan terapi perilaku. Salah satu bentuk dari terapi perilaku adalah dengan teknik relaksasi. Teknik relaksasi yang sering digunakan untuk mengurangi ketegangan otot serta kecemasan adalah relaksasi progresif.