Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Halusinasi terhadap Perubahan Gejala Halusinasi pada Pasien yang Dirawat di Ruang Belibis Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda
View/ Open
Date
2016-08-04Author
Wahyudi, Reza
Supriadi
Damaiyanti, Mukhripah
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang : Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan perubahan sensori persepsi. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) berpengaruh terhadap perubahan tanda dan gejala pasien gangguan jiwa yang menjalani rawat inap di rumah sakit, hal ini
ditinjau kembali di Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda. TAK yang berisi pelatihan antar komunikasi pasien dan ekspresi perasaan dalam kelompok dengan kasus yang sama
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok stimulasi persepsi halusinasi terhadap perubahan gejala halusinasi pada pasien yang dirawat di Ruang Belibis Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda. Mengidentifikasi perubahan gejala halusinasi pada pasien dengan masalah halusinasi gangguan persepsi sensori sebelum dan sesudah dilakukan TAK Persepsi Sensori di Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda. Menganalisis pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi terhadap gangguan persepsi sensori halusinasi pada pasien dengan masalah halusinasi setelah dilakukan TAK di Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda.
Metode : Jenis Penelitian ini adalah Quasi Eksperimental dengan rancangan one group pretest posttest. Pengambilan sampel dilakukan dengan Purposive Sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 8 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan angket penelitian. Pengolahan dan analisa data menggunakan analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan analisa bivariat dengan uji paired t test dengan taraf 0,05.
Hasil : Dari 8 responden teridentifikasi bahwa sebelum diberikan intervensi Terapi Aktivitas Kelompok gejala halusinasi stimulasi persepsi nilai rata-rata adalah 31.00 dan nilai minimum sebesar 26 sebanyak dan nilai tertinggi sebesar 36. Setelah diberikan intervensi bahwa setelah diberikan intervensi TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) gejala halusinasi stimulasi persepsi dari 8 responden nilai rata-rata adalah 28,13 dan nilai minimum sebesar 25 dan nilai tertinggi sebesar 31. Hasil selisih antara sebelum dan sesudah TAK didaptkan nilai mean sebesar 2,87 dan selisih nilai SD sebesar 1,264. Hasil uji statistik paired t test menghasilkan signifikansi sebesar 0,001 lebih rendah dari nilai alfa yang 0,05. Berarti ada pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi terhadap perubahan gejala halusinasi pada pasien yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda.
Kesimpulan : Ada Pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi terhadap perubahan gejala halusinasi pada pasien yang dirawat di ruang Belibis Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda.