Perbedaan Siklus Menstruasi pada Wanita Merokok dan Wanita Tidak Merokok di Oishi Pujasera Pramuka Samarinda
View/ Open
Date
2016-08-04Author
Sari, Riski Suci Maya
Ismansyah
Wahyuni, Tri
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang : Berdasarkan fenomena itu peneliti melakukan studi pendahuluan di Oishi Pujasera Pramuka Samarinda. Peneliti melakukan wawancara terhadap 4 orang wanita merokok dan 4 orang wanita tidak merokok didaerah itu pada tanggal 12 November 2015. Dari hasil wawancara yang didapatkan pada 4 orang wanita merokok, 2 orang mengatakan menstruasinya tidak teratur kadang-kadang 2 bulan sekali bahkan bisa sampai 3 bulan tidak menstruasi, 1 orang lagi mengatakan hal yang sama kadang-kadang mentruasinya tidak teratur bisa bulan ini menstruasi kemudian 2 bulan lagi baru menstruasi, Tapi ada juga 1 orang yang mengatakan bahwa menstruasinya lancar seperti biasa tetapi pada saat menstruasi selalu nyeri. Dan hasil wawancara yang didapatkan pada 4 orang wanita yang tidak merokok yaitu, 3 orang mengatakan tidak ada gangguan pada saat mentruasi, setiap bulan teratur dan tidak merasakan nyeri pada saat menstruasi.
Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan siklus menstruasi pada wanita merokok dan wanita tidak merokok di Oishi Pujasera Pramuka Samarinda.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode penelitian studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Dengan responden sebanyak 56, menggunakan uji statistik yang digunakan adalah uji dua sampel berkolerasi atau paired t-test
Hasil : Dari 56 responden rata-rata siklus menstruasi wanita merokok adalah 23 hari per satu bulan. Sedangkan rata-rata siklus menstruasi wanita tidak merokok adalah 20-21 hari per satu bulan. Rata-rata siklus menstruasi paling pendek 15 hari per satu bulan. Hasil uji levene test untuk homogenitas sama dengan bahasan di atas, yaitu homogen Nilai t-hitung 2,447. Nilai sig (2-tailed) atau p value sebesar 0,018 di mana lebih kecil dari kemaknaan (α) sebesar 0.05. Karena p value < 0,05 maka terdapat perbedaan bermakna secara statistik atau signifikan pada probabilitas 0,05.
Kesimpulan : Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada keteraturan siklus menstruasi antara wanita perokok (aktif dan pasif) dengan wanita bukan perokok, serta merokok (aktif dan pasif) merupakan faktor risiko terjadinya ketidakteraturan siklus menstruasi.