Efektifitas Penggunaan Desinfektan terhadap Daya Tahan Mycobacterium Tuberculosis di Kecamatan Muara Badak Tahun 2016
View/ Open
Date
2016-07-29Author
Sidarhani
Oktaviani, Lisa Wahidatul
Sunarti, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar belakang Tuberkolusis Paru menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2009 sebanyak 429.000 orang peringkat lima dunia. Pada tahun 2013 Indonesia menempati urutan ke tiga jumlah kasus tuberkulosis sebesar 700 ribu kasus. Menurut Depkes RI tahun 2009 salah satu strategi pencegahan penularan tuberculosis yaitu dengan cara membuang sputum penderita pada cairan desinfektan. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Muara Badak yang merupakan kecamatan dengan penderita tuberculosis tertinggi di Kutai Kartanegara
Tujuan penelitian mengetahui efektifitas penggunaan cairan desinfektan terhadap daya tahan mycobacterium tuberculosis.
Metode penelitian pre eksperimen dengan desain one shot case study dengan melakukan pretest sebelum dan sesudah menggunakan cairan desinfektan. Populasi penelitian adalah penderita BTA (+).Jumlah sampel sebanyak 6 oang, menggunakan cairan desinfektan 0,5%, tanpa pengenceran, pengenceran 1 sampai 3 kali. Analisa data menggunakan uji wilcoxon.
Hasil penelitian pada 6 responden didapatkan hasil bahwa berdasarkan uji statistik yang digunakan pada variabel yang menggunakan desinfektan tanpa pengenceran diperoleh P-value (0,01), pada variabel dengan pengenceran 1 kali diperoleh P-value(0,31), dan pada pengenceran 2 dan 3 kali diperoleh P-value sebesar (1,00).
Kesimpulan terdapat efektifitas penggunaan desinfektan tanpa pengenceran terhadap daya tahan mycobacterium tuberculosis, tidak terdapat efektifitas penggunaan desinfektan dengan pengenceran 1 sampai 3 kali terhadap daya tahan mycobacterium tuberculosis.