Analisa Perencanaan Ulang Drainase (Studi Kasus Jalan K.H Wahid Hasyim Sempaja Samarinda)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan merencanakan ulang kapasitas dari saluran drainase pada kawasan jalan K.H Wahid Hasyim, dimana selama ini selalu terjadi banjir pada saat musim hujan datang. Dalam analisis kapasitas tampang saluran sebelum diperbaiki, perhitungan dilakukan berdasarkan debit rencana, sehingga didapat debit saluran rencana, Q sebesar 4,891 m3/det. Berdasarkan perhitungan dan kondisi eksisting dilapangan diperoleh hasil, bahwa saluran drainase jalan K.H Wahid Hasyim tidak mampu menampung debit rancangan periode ulang 2, 5, 10, 20 dan 50 tahun. Untuk analisa perhitungan dimensi saluran drainase yang sudah diperbaiki dengan tinggi drainase adalah 1,65 m dan lebar 2,5 m menghasilkan kapasitas rencana drainase pada tahun ke-2 sebesar 5,298 m3/detik, kapasitas rencana drainase pada tahun ke-5 sebesar 1,352 m3/detik, kapasitas rencana drainase pada tahun ke-10 sebesar -1,260 m3/detik, kapasitas rencana drainase pada tahun ke-20 sebesar -3,767 m3/detik, kapasitas rencana drainase pada tahun ke-50 sebesar -7,011 m3/detik. dan menampung besarnya debit banjir rencana Q sebesar 18,852 m3/detik. Dari hasil analisa yang dilakukan bahwa kapasitas drainase pada periode 2 dan 5 tahun aman dan dapat menampung debit banjir rancangan. Sedangkan kapasitas drainase pada periode 10, 20 dan 50 tahun tidak aman. Setelah dilakukan perencanaan ulang dimensi saluran dranaise dengan tinggi 2,5 m dan lebar 2,5 m menghasilkan kapasitas rencana drainase pada tahun ke-2 sebesar 18,192 m3/detik, kapasitas rencana drainase pada tahun ke-5 sebesar 14,246 m3/detik, kapasitas rencana drainase pada tahun ke-10 sebesar 11,634 m3/detik, kapasitas rencana drainase pada tahun ke-20 sebesar 9,127 m3/detik, kapasitas rencana drainase pada tahun ke-50 sebesar 5,883 m3/detik. dan menampung besarnya debit banjir rencana Q sebesar 31,746 m3/detik. Dari hasil perencanaan ulang bahwa disimpulkan kapasitas drainase pada jalan K.H Wahid Hasyim periode 2, 5, 10, 20 dan 50 tahun dalam kondisi aman, sehingga dapat diterapkan sebagai upaya pengendalian banjir di lokasi tersebut.