Studi Kasus Asuhan Keperawatan pada Anak F yang Mengalami Diare di Wilayah Kerja PUSKESMAS Sempaja Samarinda
Abstract
Diare menjadi masalah global dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi, umumnya hal ini terjadi pada anak – anak diberbagai negara, terutama di negara berkembang. Menurut (WHO, 2019) setiap tahun diare membunuh sekitar 525.000 anak. Dari hasil survei yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Sempaja Samarinda terdapat kasus diare pada anak dari bulan Januari – Desember 2020/2021 sejumlah 36 penderita dengan klasifikasi usia dari bayi baru lahir sampai dengan usia < 20 tahun. Untuk mengetahui gambaran serta pengalaman nyata dalam memberikan asuhan keperawatan menggunakan tindakan terapi komplementer dengan pemberian madu murni untuk menurunkan frekuensi diare pada anak. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu melakukan pendekatan proses keperawatan dan menggambarkan tindakan asuhan keperawatan pada anak yang mengalami diare, mulai dari pengkajian keperawatan, menentukan diagnosa, rencana keperawatan, tindakan keperawatan, dan evaluasi keperawatan dengan mengumpulkan data melalui wawancara terstruktur, observasi, serta dokumentasi yang dilakukan secara langsung pada responden. Setelah melakukan asuhan keperawatan selama 4 hari sesuai dengan SIKI (2018) dan penerapan terapi komplementer pemberian madu murni didapatkan hasil kondisi anak membaik serta frekuensi diare pada anak menurun. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa keadaan klien yang membaik secara signifikan yaitu frekuensi diare menurun setelah dilakukan terapi pemberian madu murni pada anak. Hal tersebut terbukti bahwa pemberian madu murni pada anak diare sangat efektif menurunkan frekuensi diare sehingga membantu proses penyembuhan anak.