Pengaruh Variasi Voltase Metode Pengelasan MIG terhadap Logam tak Sejenis Baja Aisi 304 dan Baja A36
Abstract
Banyak sekali hal yang harus dilakukan dalam mengikuti kemajuan perkembangan ilmu dan teknologi. Salah satunya yaitu ikut serta mempelajari dan memahami teknologi yang sedang berkembang sangat pesat, terutama dalam bidang industri manufaktur khususnya pengelasan. Salah satu dari metode pengelasan yaitu pengelasan MIG terhadap logam tak sejenis yang masih jarang ditemui dalam dunia pengelasan. Penyambungan dengan berbeda material tidaklah mudah dikarenakan mempunyai sifat yang berbeda. Penelitian ini menggunakan baja aisi 304 dan baja A36 sebagai bahan uji materialnya. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil kekuatan mekanik dan metalografi dengan variasi voltase pengelasan 20V, 22V, 24V yang menggunakan kawat elektroda ER308 (continuous filler metal). Standar spesimen yang digunakan dalam pengujian adalah JIS Z 2201. Berdasarkan data dan hasil yang diperoleh dari tegangan tarik
pengujian spesimen dengan variasi voltase, terdapat beberapa perbedaan yang signifikan. Dimana semakin besar voltase yang digunakan dalam proses pengelasan MIG maka diperoleh hasil semakin kecil tegangan tariknya. Perbandingan spesimen 20V ke spesimen 22V adalah −0,18 % sedangkan dari spesimen 22V ke spesimen 24V adalah −0,09 %. Berdasarkan data dan hasil yang diperoleh dari regangan tarik pengujian spesimen dengan variasi voltase, semakin besar voltase yang digunakan dalam proses pengelasan MIG maka diperoleh hasil semakin kecil regangan tariknya. Perbandingan spesimen 20V ke spesimen 22V adalah −0,18 %
sedangkan dari spesimen 22V ke spesimen 24V adalah −0,09 %.