Hubungan Status Gizi dan Kepatuhan Konsumsi OAT dengan Kegagalan Pengobatan TB pada Pasien TB di Kecamatan Samarinda Ulu
Abstract
Tujuan Studi: Mengetahui apakah terdapat hubungan antara status gizi dan kepatuhan konsumsi OAT dengan kegagalan pengobatan TB pada pasien TB di Kecamatan Samarinda Ulu. Metodologi: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah pasien TB yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Samarinda Ulu sebanyak 124 pasien dengan sampel sebanyak 95 pasien yang diambil dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Variabel yang diteliti ialah status gizi dan kepatuhan konsumsi OAT dengan kegagalan pengobatan TB pada pasien TB. Data diperoleh menggunakan pengisian lembar kuesioner MNA (Mini Nutrition Assesment) dan lembar kuesioner MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale). Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan chi square dengan α 0.05%. Hasil: Hasil penelitian terhadap 95 responden di Kecamatan Samarinda Ulu menunjukan bahwa penyakit TB paling banyak menyerang kelompok rentan umur 26-45 tahun sebanyak 38 orang (40,0%) dengan mayoritas laki-laki sebanyak 50 (52,6%), 55 (57,9%) responden berpendidikan SMA, 25 (26,3%) responden mempunyai pekerjaan tertinggi sebagai pegawai swasta, dan 40 (42,1%) responden berpendapatan rendah. Hasil penelitian menunjukan status gizi pasien TB paling berisiko mengalami malnutrisi yaitu 52 orang (54,7%) dengan nilai p-value = 0.738 dan terdapat 58 orang (61,1%) tidak mematuhi aturan konsumsi OAT dengan nilai p-value = 0.844. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kegagalan pengobatan pada pasien TB di Kecamatan Samarinda Ulu. Tidak ada hubungan antara kepatuhan konsumsi OAT dengan kegagalan pengobatan pada pasien TB di Kecamatan Samarinda Ulu. Peneliti merekomendasikan dalam mempercepat kesembuhan pasien tuberkulosis, pasien harus memperhatikan status gizi dan tetap mengkonsumsi OAT sebagai langkah awal penyembuhan tuberkulosis.