Optimasi Penjadwalan Proyek Jembatan Sebulu Tahap 1 dengan Critical Path Method (CPM)
Abstract
Jembatan adalah sebuah struktur rekayasa yang dibangun dengan tujuan memungkinkan perlintasan di atas berbagai rintangan fisik seperti sungai, lembah, jalan raya, rel kereta api, atau jurang, tanpa mengganggu atau menghalangi aktivitas yang terjadi di bawahnya. Jembatan Sebulu adalah jembatan yang sedang dibangun di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Jembatan ini akan menghubungkan Desa Sebulu Modern dan Dusun Sirbaya di Kecamatan Sebulu. Jembatan Sebulu merupakan proyek infrastruktur penting yang diharapkan dapat memperlancar arus transportasi darat di wilayah hulu Kutai Kartanegara. Selain itu, jembatan ini juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Adapun Panjang total jembatan tersebut ialah 915 m, dengan bentang 471 m, memiliki type jembatan pelengkung baja (steel bowstring tied arch), target penyelesaian keseluruhan pada bulan Desember 2024.
Pada perencanaan time schedule proyek jembatan sebulu tahap 1 dimulai pada tanggal 23 januari 2024 dan berakhir pada 18 desember 2024. namun nyatanya, pada perencanaan awal tanggal 8 juli 2024 dilaksanakan pekerjaan borefile diameter 1000, namun yang terlaksana dilapangan baru mencapai pekerjaan pemancangan diameter 600. Keterlambatan tersebut terjadi dikarenakan jumlah alat yang kurang memadai, faktor lokasi yang sangat buruk, dan cuaca yang kurang mendukung. Dengan terjadinya keterlambatan pada proyek jembatan sebulu tahap 1, maka diperlukan adanya penelitian untuk optimasi penjadwalan proyek Jembatan Sebulu Tahap 1 menggunakan Critical Path Method (CPM). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap masalah keterlambatan proyek dengan memaksimalkan efisiensi waktu melalui analisis jalur kritis.
Berdasarkan hasil analisis, yang merupakan aktivitas kritis adalah mobilisasi, pembuatan dokumen, penyiapan badan jalan, geotekstil separator, beton struktur plat injak, isian tiang pancang, trotoar, baja tulangan sirip, pasangan baja tulangan struktur jembatan composite, dinding turap beton, penyediaan tiang pancang, pasangan batu, sandaran, dan pekerjaan deck drain, dengan Total Float (TF) = 0. Hasil analisis perubahan jadwal proyek menunjukkan bahwa pekerjaan geosintetik, pekerjaan berbutir, dan pekerjaan struktur berhasil dipercepat 15 hari, dari durasi 326 hari, setelah dilakukan percepatan, durasi menjadi dipersingkat menjadi 311 hari.

