Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Congestive Heart Failure FC III-IV dengan Intervensi Inovasi Relaksasi Nafas dalam Menggunakan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Skala Nyeri Dada di Ruang ICCU RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2015
Abstract
Latar belakang: Gagal jantung kongestif (CHF) adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh akan oksigen dan nutrisi. Salah satu keluhan khas penyakit jantung adalah nyeri dada retrosternal seperti diremas-remas, ditusuk, ditekan, panas, atau ditindih barang berat. Nyeri dada yang dirasakan serupa dengan angina, tetapi lebih intensif dan menetap lebih dari 30 menit. Perawat mempunyai peranan dalam penatalaksanaan nyeri yaitu membantu meredakan nyeri dengan memberikan intervensi penghilang nyeri secara farmakologis yakni dengan pemberian obat-obatan, sedangkan secara non farmakologis melalui distraksi, relaksasi dan stimulasi kulit kompres hangat atau dingin, latihan nafas dalam, terapi musik, aromaterapi, imajinasi terbimbing, relaksasi. Pemberian terapi non farmakologis yang biasanya diajarkan perawat kepada klien dengan keluhan nyeri adalah teknik relaksasi nafas dalam. Pemberian aromaterapi Lavender masih jarang digunakan di rumah sakit sebagai alternative yang dapat mengurangi skala nyeri yang dirasakan pasien gangguan kardiovaskuler karena aromaterapi Lavender masih belum dipopulerkan sebagai salah satu bentuk intervensi keperawatan dalam mengurangi nyeri yang dirasakan pasien.
Tujuan: Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap kasus kelolaan dengan pasien Congestive Heart Failure Fc III-IV di ruang ICCU RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dan menganalisa intervensi inovasi relaksasi nafas dalam menggunakan aromaterapi Lavender terhadap penurunan skala nyeri dada pada pasien kelolaan dengan diagnosa Congestive Heart Failure Fc III-IV di ruang ICCU RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda. Hasil: Masalah keperawatan yang muncul adalah penurunan curah jantung, kelebihan volume cairan, nyeri akut, intoleransi aktivitas dan sesudah diberikan intervensi inovasi yaitu teknik relaksasi nafas dalam dengan pemberian aromaterapi lavender menunjukkan bahwa terjadi penurunan nyeri yang lebih cepat ±1 jam dibandingkan dengan yang hanya menggunakan teknik relaksasi nafas dalam tanpa pemberian aromaterapi lavender.