• English
    • Bahasa Indonesia
  • Bahasa Indonesia 
    • English
    • Bahasa Indonesia
  • Login
View Item 
  •   UMKT-DR Home
  • Research and Community Services
  • Faculty of Public Health
  • School of Environmental Health
  • Research
  • View Item
  •   UMKT-DR Home
  • Research and Community Services
  • Faculty of Public Health
  • School of Environmental Health
  • Research
  • View Item
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

Pemanfaatan Tradisi Unik Posisi Tidur “Dipukung” untuk Pemenuhan Kebutuhan Tidur Bayi pada Masyarakat Suku Banjar di Samarinda Kalimantan Timur

Thumbnail
View/Open
Artikel Proceeding (1.102Mb)
Peer review (913.6Kb)
Presenter Seminar (829.0Kb)
Date
2016-11-22
Author
Yuliawati, Ratna
Dirjo, Maridi M
Metadata
Show full item record
Abstract
Sebagian besar anak memiliki pola tidur normal, tetapi 15-30% anak mengalami masalah tidur pada periode bayi. Prevalensi gangguan tidur pada anak sekitar 30%-35%. Di Beijing, dan di China didapatkan prevalensi gangguan tidur pada anak usia 2-6 tahun sebesar 23,55. Di Indonesia ditemukan prevalensi gangguan tidur pada anak usia bawah tiga tahun sebesar 44,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat tradisi unik posisi tidur dipukung untuk pemenuhan kualitas tidur bayi pada bayi usia 2-12 bulan. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang masih melestarikan budaya “ayun bapukung”, sehingga kegiatan ini lebih bermanfaat untuk peningkatan kesehatan anak melalui perbaikan kualitas dan kuantitas tidur bayi. Desain penelitian ini merupakan suatu studi observasional yang dilakukan pada bayi usia 2 – 12 bulan di Samarinda. Subjek penelitian adalah ibu yang memiliki bayi usia 2 – 12 bulan. Penelitian ini dilakukan dengan metoda wawancara terpimpin menggunakan kuesioner yang telah diuji coba dan (BISQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan tidur pada bayi sebesar 60 % pada bayi yang tidur dengan posisi dipukung, dan rata-rata lama tidur bayi dengan posisi „Dipukung” adalah 15 jam, sehingga dapat disimpulkan bahwa tradisi unik menidurkan bayi dengan posisi tidur „dipukung‟ dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur bayi usia 2 – 12 bulan di Samarinda. Sehingga adanya peningkatan kualitas tidur maka bayi akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan sehat.
URI
https://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/1582
PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN PASCASARJANA PENINGKATAN KUALITAS PENELITIAN UNTUK MEMPERKUAT PUBLIKASI INTERNASIONAL;323-325
Collections
  • Research
UMKT-DR  © 2018  Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Contact Us | Send Feedback
 

 

Browse

All of UMKT-DRCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

My Account

Login
UMKT-DR  © 2018  Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Contact Us | Send Feedback