Telaah Potensi Interaksi Obat Resep Polifarmasi Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Rumah Sakit I.A. Moeis Samarinda
Abstract
Latar Belakang: Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan yang disebabkan
oleh penumpukkan kotoran di arteri koroner. Data penelitian Kesehatan dasar pada tahun
2018, jumlah penyakit jantung koroner (PJK) di indonesia sebesar 1,5% atau diperkirakan
883.447 orang. Kalimantan Timur menempati urutan ke 13 dari 33 provinsi pada kasus
Penyakit Jantung Koroner (PJK).
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persentase, mekanisme interaksi obat
resep polifarmasi dan mengetahui hubungan antara polifarmasi dan interaksi pada
penggunaan obat pasien rawat jalan PJK dengan penyakit penyerta.
Metode: Penelitian ini merupakan kuantitatif deskriptif secara retrospektif pada pasien
penyakit jantung koroner (PJK) dengan penyakit penyerta periode 1 Januari 2021 sampai
31 Desember 2021.
Hasil dan Kesimpulan: Terdapat 218 resep dengan persentase (90,1%) terjadi interaksi
dan 24 resep (8,9%) tidak terjadi interaksi. Mekanisme interaksi farmakokinetik 225
(41,22%). Mekanisme interaksi farmakodinamik 321 (58,78%). Hubungan antara jumlah
obat dalam resep dengan banyaknya potensi interaksi obat yang terjadi dengan nilai
sebesar 0.000 (P value < 0.05) dan dengan hasil odd ratio menunjukan bahwa pasien yang
menerima jumlah jenis obat ≥4 berisiko 12,262 kali lebih tinggi mengalami potensi interaksi
obat.
Kata Kunci : Interaksi, Obat, Polifarmasi