• English
    • Bahasa Indonesia
  • Bahasa Indonesia 
    • English
    • Bahasa Indonesia
  • Login
View Item 
  •   UMKT-DR Home
  • Faculties and Schools
  • Faculty of Pharmacy
  • S1 Final Project
  • View Item
  •   UMKT-DR Home
  • Faculties and Schools
  • Faculty of Pharmacy
  • S1 Final Project
  • View Item
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

Telaah Potensi Interaksi Obat Resep Polifarmasi Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Rumah Sakit I.A. Moeis Samarinda

Thumbnail
View/Open
COVER (515.7Kb)
BAB I PENDAHULUAN (136.8Kb)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA (222.6Kb)
BAB III METODE PENELITIAN (181.4Kb)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (226.1Kb)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN (88.90Kb)
DAFTAR PUSTAKA (144.5Kb)
LAMPIRAN (1.687Mb)
NASKAH PUBLIKASI (535.0Kb)
SKRIPSI (2.613Mb)
Date
2022-04-20
Author
Saputri, Melenia
Dewi, Sinta Ratna
Metadata
Show full item record
Abstract
Latar Belakang: Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan yang disebabkan oleh penumpukkan kotoran di arteri koroner. Data penelitian Kesehatan dasar pada tahun 2018, jumlah penyakit jantung koroner (PJK) di indonesia sebesar 1,5% atau diperkirakan 883.447 orang. Kalimantan Timur menempati urutan ke 13 dari 33 provinsi pada kasus Penyakit Jantung Koroner (PJK). Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persentase, mekanisme interaksi obat resep polifarmasi dan mengetahui hubungan antara polifarmasi dan interaksi pada penggunaan obat pasien rawat jalan PJK dengan penyakit penyerta. Metode: Penelitian ini merupakan kuantitatif deskriptif secara retrospektif pada pasien penyakit jantung koroner (PJK) dengan penyakit penyerta periode 1 Januari 2021 sampai 31 Desember 2021. Hasil dan Kesimpulan: Terdapat 218 resep dengan persentase (90,1%) terjadi interaksi dan 24 resep (8,9%) tidak terjadi interaksi. Mekanisme interaksi farmakokinetik 225 (41,22%). Mekanisme interaksi farmakodinamik 321 (58,78%). Hubungan antara jumlah obat dalam resep dengan banyaknya potensi interaksi obat yang terjadi dengan nilai sebesar 0.000 (P value < 0.05) dan dengan hasil odd ratio menunjukan bahwa pasien yang menerima jumlah jenis obat ≥4 berisiko 12,262 kali lebih tinggi mengalami potensi interaksi obat. Kata Kunci : Interaksi, Obat, Polifarmasi
URI
https://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/2580
Collections
  • S1 Final Project
UMKT-DR  © 2018  Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Contact Us | Send Feedback
 

 

Browse

All of UMKT-DRCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

My Account

Login
UMKT-DR  © 2018  Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Contact Us | Send Feedback