dc.identifier.citation | Aditama, T. Y. (2014). Jamu & Kesehatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Arisandi, R. D. M. (2015). Keanekaragaman Spesies Familia Poaceae di Kawasan Reklamasi Tambang Batubara PT. Adaro Indonesia Kabupaten Tabalong. Prosiding Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS 2015, 12(1), 733–739. Badan Pusat Statistik. (2019). Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik. (2021). Kabupaten Kutai Barat Dalam Angka 2021. Cahyawati, N. (2019). Studi Etnofarmakologi Tanaman Obat Desa Sumberjaya, Kecamatan Waway Karya, Kabupaten Lampung Timur Sebagai Sumber Literasi Keanekaragaman Hayatii. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG. Dewoto, R. H. (2007). Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka: Untuk Pemanfaatan Pada Pelayanan Kesehatan. Falah, F., Sayektiningsih, T., & Noorcahyati. (2013). Keragaman Jenis Dan Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat Oleh Masyarakat Sekitar Hutan Lindung Gunung Beratus, Kalimantan Timur (Diversity and Utilization of Medicinal Plants by Local Community around Gunung Beratus Protection Forest, East Kalimantan). Jurnal Penelitian Hutan Dan Konserfasi Alam, 10(1), 1–18. Fuad Ardiyansyah, N. N. (2018). Kajian Etnobotani Masyarakat Suku Using Kabupaten Banyuwangi. Bioma : Jurnal Biologi Dan Pembelajaran Biologi, 3(2), 87–101. https://doi.org/10.32528/bioma.v3i2.1608 Haziki, H., & Syamswisna. (2021). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Tradisional Oleh Masyarakat Di Kelurahan Setapuk Kecil Singkawang. Biocelebes, 15(1), 76–86. https://doi.org/10.22487/bioceb.v15i1.15471 Makoil, D. S. (2021). Inventarisasi Tanaman Berkhasiat Obat Di Nusa Tenggara Timur Etnofarmasi Masyarakat Etnik Timor Di Kabupaten Kupang. Deepublish. Mirza, S. (2018). Studi Etnofarmasi Suku Tengger Desa Keduwung Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan. 9. Moektiwardoyo, M., Muchtaridi, M., & Halimah, E. (2014). Chemical composition and locomotor activity of Andaliman fruits (Zanthoxylum acanthopodium DC.) essential oil on mice. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 6(2), 547–550. Noorhidayah, S. K. (2007). Keanekaragaman Tumbuhan Berkhasiat Obat di Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur ( Diversity of Medicinal Plant Species in Kutai National Park , East Kalimantan ). 300, 115–128. Pradita, S., Mariani, Y., Wardenaar, E., & Yusro, F. (2021). Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Suku Dayak Paus dan Melayu untuk Perawatan Ibu dan Anak Pasca Persalinan di Desa Pengadang Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. Biodidaktika : Jurnal Biologi Dan Pembelajarannya, 16(1), 93–110. https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/biodidaktika/article/view/10805 Putri, F., Hendra, M., & Susanto, D. (n.d.). KAJIAN ETNOBOTANI OBAT TRADISIONAL DAN PEMANFAATANNYA OLEH MASYARAKAT SUKU KUTAI DI DESA JAMBUK, PENAWAI DAN MUARA KEDANG, KECAMATAN BONGAN, KABUPATEN KUTAI BARAT I N F O A R T I K E L. In Bioprospek (Vol. 11, Issue 2). Runtunuwu, E. A. (2013). Studi Etnokologi Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Suku Dayak Tunjung Linggang di Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur. In Repository.Usd.Ac.Id. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Salim Zamhori, M. E. (2017). Info Komoditi Tanaman Obat. In Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Setyowati, F. M. (2010). Etnofarmakologi dan Pemakaian Tanaman Obat Suku Dayak Tunjung di Kalimantan Timur (Vol. 20, Issue 3, pp. 104 &108). Media Litbang Kesehatan. https://doi.org/10.1002/zaac.19552810302 Supriyatna, MW Moelyono, Iskandar Yoppi, F. R. M. (2014). Prinsip Obat Herbal: Sebuah Pengantar Untuk Fitoterapi. Deepublish. Wasito, H. (2011). Obat Traditional Kekayaan Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu. Wiwaha, G., Budiastuti, S., Jasaputra, D., Rohmawaty, E., KD, V., & Muchtar, E. (2012). Etnopharmacology Observation of Medicinal Plant/Traditional Medicinal Ingredient for Dyslipidemia Treatment in West Java Local Wisdom. Jurnal Medika Planta, 2(1), 246949. | id_ID |
dc.description.abstract | INTISARI
Etnofarmasi merupakan kajian masyarakat tertentu dalam menggunakan obat-obatan.
Informasi penggunaan tumbuhan obat dapat dilakukan dengan metode etnofarmasi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis tanaman, bagian tanaman, dan cara
pengolahan tanaman obat yang digunakan di Desa Muara Gusik. Metode yang
digunakan adalah kualitatif. Wawancara dilakukan secara semi terstruktur dengan
menggunakan tipe petanyaan open-ended. Berdasarkan hasil wawancara dengan 15
informan didapatkan 48 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh Suku Kutai yang dapat
dikelompokkan menjadi 29 famili. Famili yang paling dominan yaitu Poaceae. Bagian
tanaman yang digunakan oleh masyarakat di Desa Muara Gusik ini yaitu daun, batang,
akar, rimpang, dan buah. Daun memiliki nilai persentase penggunaan yang paling
banyak yaitu 55%. Cara pengolahan yang dilakukan oleh masyarakat Muara Gusik
adalah direbus, ditumbuk, diparut, dirajang, dimakan langsung, diseduh, dan direndam.
Pengolahan yang memiliki persentase paling tinggi yaitu direbus dengan persentase
47%. Terdapat 5 tanaman yang memiliki nilai UV dan ICF tertinggi yaitu pasak bumi,
salam, nangka belanda, akar sampai, dan jambu dimana daun salam memiliki nilai FL
tertinggi yaitu 100%.
Kata Kunci: Etnofarmasi, Suku Kutai, Tumbuhan Obat, Tradisional, Desa Muara Gusik | id_ID |