Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif terhadap Kecemasan pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa : Literature Review
Abstract
Pendahuluan: Gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang terjadi karena ginjal yang tidak berfungsi lagi.Di Indonesia merupakan negara dengan prevalensi penyakit GGK yang cukup tinggi, yaitu sekitar 30,7 juta penduduk. GGK merupakan penyakit yang terjadi karena kerusakan ginjal selama lebih dari 3 bulan berdasarkan kelainan patologis atau bertanda kerusakan seperti proteinuria. Jika ada tanda kerusakan ginjal, diagnosis penyakit ginjal kronis ditegakkan jika nilai laju filtrasi glomerolus (LFG) kurang dari 60ml/menit/1,73m2. Salah satu pengobatan gagal ginjal adalah hemodialisa atau cuci darah. Di beberapa penelitian, komplikasi dari hemodialisa atau cuci darah adalah rasa kecemasan. Salah satu terapi untuk mengurangi kecemasan adalah terapi relaksasi otot progresif. Relaksasi otot progresif adalah suatu teknik relaksasi yang sering digunakan untuk menurunkan tingkat kecemasan.
Metode: Jenis penelitian ini adalah Systematic Literature Review, suatu sintesis dari studi literature yang sistematik, menyeluruh, jelas, dengan mengidentifikasi, menganaisis, mengevaluasi melalui pengumpulan data-data yang sudah ada dengan metode pencarian eksplisit. Data yang digunakan sebanyak 10 jurnal internasional dan nasional yang diperoleh dari hasil screening sejumlah jurnal dari Google Scholar, Web of Science, Research Gate. Hasil: Berdasarkan hasil jurnal yang dikumpulkan dan analisa penulis, didapatkan bahwa terdapat pengaruh relaksasi otot progresif terhadap kecemasan pada pasien hemodialisa. Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap kecemasan. Relaksasi otot progresif adalah salah satu terapi relaksasi yang dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan dan stress. Terapi ini dapat diterapkan ke pasien yang mengalami kecemasan.