Pengaruh Konsumsi Tepung Tapioka (Amylum Manihot) Kombinasi Madu (Caiba Pentandra) terhadap Gejala Dispepsia Fungsional Nyeri Ulu Hati di Wilayah Kerja PUSKESMAS Sidomulyo Samarinda
Abstract
Latar Belakang : Dispepsia ialah kumpulan gejala rasa tiada nyaman berupa nyeri ataupun rasa terbakar di epigastrium, perasaan cepat kenyang, rasa kembung di saluran cerna atas, rasa penuh sesudah makan, keluhan subjektif mual, muntah dan sendawa yang dirasakan. Terdapat 2 penanganan yang dapat diberikan dalam upaya mengatasi dan mengurangi gejala yaitu, terapi farmakologi dan non farmakologi.
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh konsumsi tepung tapioka (amylum manihot) kombinasi madu (caiba pentandra) terhadap gejala dispepsia fungsional nyeri ulu hati di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Samarinda.
Metode : Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Kuasi Eksperimen (Quasi Eksperimental Design) dengan pretest-posttest control group.
Hasil : Berdasarkan uji paired t-test diperoleh nilai pada kelompok intervensi menunjukkan p-value = (0,00) atau (<0,05), sedangkan nilai pada kelompok kontrol menunjukkan p-value = (0,189) atau (>0,05). Sehingga dapat diputuskan hipotesis yang diambil ialah H0 ditolak serta ha diterima artinya bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara konsumsi tepung tapioka (amylum Manihot) kombinasi madu (caiba pentandra) terhadap skala nyeri ulu hati pada penderita dispepsia di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Samarinda.