Penggunaan Ekstrak pada Buah Stroberi (Fragaria ananassa) Sebagai Indikator Alami Pendeteksi Boraks
Abstract
Makanan adalah suatu komponen yang sangat diperlukan bagi tubuh untuk memenuhi aktifitas-aktifitasnya, akan tetapi di Indonesia masih banyak produsen makanan menambahkan bahan tambahan pangan berbahaya seperti boraks kedalam makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah buah stroberi dapat digunakan sebagai indikator alami untuk mengidentifikasi boraks. Penelitian ini menggunakan ekstrak buah stroberi segar 100 g, 200 g, 300 g dan ekstrak buah stroberi kering 100 g dengan metode maserasi, lalu pengabsorpsian ke dalam kertas saring menggunakan metode perendaman, kertas saring yang telah diabsorpsi direaksikan dengan boraks menggunakan teknik kualitatif dan parameter yang diamati berupa perubahan warna pada kertas saring. Hasil penelitian menunjukkan kertas saring yang diabsorpsikan ekstrak 100 g buah stroberi segar berwarna merah muda setelah direaksikan dengan boraks terbentuk cincin biru tua, ekstrak 200 g buah stroberi segar berwarna merah tua setelah direaksikan dengan boraks berbentuk samar cincin biru tua, ekstrak 300 g buah stroberi segar berwarna bulatan samar warna biru. Lalu kertas saring yang diabsorsikan ekstrak 100 g buah stroberi kering berwarna jingga keunguan dan setelah direaksikan dengan boraks terbentuk bulatan abu-abu samar kebiruan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah stroberi dapat digunakan sebagai indikator untuk identifikasi boraks. Kertas saring yang paling baik dalam menampilkan perubahan warna setelah direaksikan dengan boraks adalah kertas saring yang diabsorpsikan pada ekstrak buah stroberi segar 100 g karena sedkit mengandung kandungan padatan terlarut dan hasil ini membuat proses absorpsi kedalam kertas saring lebih maksimal