Hubungan Antara Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Wonorejo, Samarinda
Abstract
Stunting adalah suatu kondisi gagal tumbuh pada anak dibawah usia lima tahun akibat dari kekurangan gizi kronis yang menyebabkan anak menjadi lebih pendek untuk usianya. Balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severely stunted) adalah balita yang memiliki panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) pada usianya menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada hubungan antara pengelolaan sampah rumah tangga dengan kejadian stunting di wilayah kerja puskesmas Wonorejo, Samarinda. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Poopulasi penelitian ini ibu balita yang berada di wilayah posyandu mawar, gading putih dan lidah buaya. Sampel penelitian yaitu ibu balita yang mempunyai anak 2-5 tahun. Jumlah sampel sebanyak 90 balita. Metode pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara terstruktur dengan menggunakan koesioner. Berdasarkan hasil penelitian pada sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo, Samarinda. Hasil uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengelolaan sampah rumah tangga dengan kejadian stunting pada balita usia 24-60 bulan dengan nilai p-value = 0,000 (p-value <0,05). Angka kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo, Samarinda sebanyak 33 balita dengan presentase 36,7% dan sebanyak 57 balita yang tidak terkena stunting dengan presentase 63,3%. Msyarakat dapat bekerja sama dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan menyediakan sarana pembuangan sampa didalam maupun diluar dengan memisahkan sampah organik dan non-organik.