IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN DI PASAR TENGGARONG
Abstract
Makanan seperti ikan asin, bakso, tahu, mi basah, dan lain-lain sering mengandung formalin, yakni bahan kimia atau aditif yang dilarang untuk ditambahkan ke dalam makanan. Ada banyak manfaat bagi pembuat makanan yang memanfaatkan formalin sebagai pengawet makanan. Formalin dipakai dalam makanan karena bisa memperpanjang masa simpan makanan dan produk terkait. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan kandungan formalin pada ikan asin biawan yang ditawarkan di Pasar Tenggarong. Pengujian kualitatif deskriptif berbasis reagen asam kromatofat merupakan metodologi yang dipakai dalam studi ini. Pengambilan sampel ikan asin jenis biawan dilakukan di pasar Tangga Arung dengan 2 sampel, Pasar Mangkurawang dengan 4 sampel, dan Pasar Gang Lumpur dengan 4 sampel, total sampel pada penelitian ini yaitu 10 sampel. Berlandaskan hasil penelitian ini yaitu dua dari sepuluh sampel ikan asin biawan dinyatakan positif mengandung formalin. Hal ini disebabkan, saat semua sampel diteteskan asam kromatofat, warna kuning asam berubah menjadi ungu terang atau ungu tua yang mengindikasikan adanya formalin sebagai salah satu bahan tambahan pangan berbahaya. Berdasarkan hasil penelitian, beberapa pedagang ikan asin di Tenggarong masih melakukan praktik tidak etis dengan mengawetkan ikan asin dengan formalin agar dapat memperpanjang masa simpannya.

