Hubungan Defisit Kognitif dengan Kualitas Hidup Insan Pasca Stroke di PUSKESMAS Remaja Samarinda
Abstract
Latar Belakang : Pasokan darah yang berkurang ke otak menyebabkan kerusakan otak akibat stroke. Penyumbatan arteri darah di otak dapat menjadi alasan berkurangnya aliran darah ke otak. Kemungkinan alasan lainnya adalah pecahnya pembuluh darah otak. Bagian otak tertentu akan mengalami kerusakan jika pasokan darah ke bagian tersebut berkurang. Banyak gejala, termasuk kelumpuhan mendadak atau melemahnya separuh tubuh, kesulitan berbicara, wajah tidak seimbang, kesulitan makan, dan keseimbangan yang buruk, dapat disebabkan oleh cedera otak. Salah satu masalah kognitif yang paling umum terjadi setelah cedera otak traumatis adalah defisiensi kognitif, termasuk kesulitan mengingat. Ini sering kali merupakan fungsi terakhir dalam proses penyembuhan yang harus pulih dan fungsi pertama yang diidentifikasi sebagai terganggu. Tujuan dari perawatan rehabilitasi kognitif adalah untuk menebus atau memperbaiki kehilangan memori.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan defisit kognitif dengan kualitas hidup insan pasca stroke di Puskesms Remaja Samarinda
Metode Penelitian : Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif dengan endekatan studi cross-sectional sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 responden dan menggunakan teknik total sampling. Sedangkan data diperoleh menggunakan kuesioner defisit kognitif dan WHOQOL-BREF dari WHO. Desain penelitian ini memungkinkan peneliti untuk mengamati dan menganalisis hubungan antara variabel-variabel yang diteliti pada satu titik waktu tertentu.
Hasil penelitian : Hasil dari 36 responden insan pasca stroke berada pada mayoritas defisit kognitif uji Spearman rank tentang hubungan kualitas hidup dengan defisit kognitif di dapatkan nilai p value = < 0,001 lebih rendah dari pada tingkat signifikan alfa sebesar 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya ada hubungan kuat antara kualitas hidup dengan defisit kognitif di Puskesmas Remaja Samarinda.
Kesimpulan : Hasil uji Spearman rank menunjukkan nilai r sebesar .526 ,mengindikasi hubungan antara defisit kognitif dan kualitas hidup. Penguji dengan nilai nilai p value = < 0,001 lebih rendah dari pada tingkat signifikan alfa sebesar 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya ada hubungan antara kualitas hidup dengan defisit kognitif di Puskesmas Remaja Samarinda.

