Hubungan Kejadian Malaria dengan Penggunaan Kelambu dan Obat Anti Nyamuk di Kelurahan Sotek Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2015
View/ Open
Date
2015-08-22Author
Sari, Ayu Yustikha
Oktaviani, Lisa Wahidatul
Isworo, Yannie
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang. Jumlah kasus penyakit malaria di Kelurahan Sotek lebih tinggi dari jumlah kasus di Kelurahan lainnya, kasus selanjutnya disusul di Kelurahan Riko, Kelurahan Buluminung, Kelurahan Sepan, dan terakhir Kasus malaria di Desa Bukit Subur merupakan kasus malaria terendah di wilayah kerja puskesmas Sotek (Puskesmas Sotek, 2014).
Tujuan. Mengidentifikasi kejadian malaria dengan penggunaan kelambu dan obat anti nyamuk, apakah ada Hubungan kejadian malaria dengan penggunaan Kelambu dan Obat Anti Nyamuk di Kelurahan Sotek Kabupaten Penajam Paser Utara
Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yaitu metode studi analitik dengan menggunakan desain case control study. Teknik Pengumpulan data menggunakan wawancara langsung, dan kuesioner. Teknik analisa data dimulai dari coding data. Kemudian entry data menggunakan Software
Hasil. Tidak Terdapat hubungan kejadian malaria dengan penggunaan kelambu dengan hasil Koefisien Contingenci (p>0.05 ; p=0,290) risiko nilai Odds Ratio (OR) sebesar 2.500. Tidak terdapat hubungan kejadian Malaria dengan penggunaan obat anti nyamuk (p>0,05 ; p=1.000) dengan hasil risiko Odds Ratio (OR) sebesar 1.000
Kesimpulan. Tidak terdapat Hubungan kejadian malaria dengan penggunaan kelambu dan obat anti nyamuk di Kelurahan Sotek Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2015. Sehingga disarankan agar responden diharapkan tetap menggunakan kelambu dan obat anti nyamuk untuk mencegah terjadinya penyakit Malaria, dan tidak membiasakan keluar pada malam hari dengan tidak menggunakan pakaian yang menutupi tangan dan kaki.