Show simple item record

dc.contributor.authorYuda, Baskara
dc.date.accessioned2025-10-29T01:40:19Z
dc.date.available2025-10-29T01:40:19Z
dc.date.issued2025-01-16
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/5249
dc.description.abstractPermasalahan drainase di daerah Wahid Hasyim 2 Kecamatan Sempaja Utara Kota Samarinda saat ini menjadi persoalan yang cukup serius. Kondisi sistem drainase yang ada dihadapkan pada sejumlah hambatan yang signifikan. Indikator utama dari permasalahan ini adalah seringnya terjadi banjir atau genangan air, baik yang berskala lokal maupun yang merata di wilayah yang lebih luas. Dampak negatifnya dirasakan secara luas, terutama dalam lingkungan permukiman, infrastruktur transportasi, dan berbagai fasilitas umum lainnya, yang berpotensi mengganggu kelancaran aktivitas ekonomi. Evaluasi kinerja sistem drainase melibatkan perbandingan antara volume air yang masuk dengan kapasitas saluran yang telah disediakan untuk menampung aliran tersebut. Ini membantu dalam menilai seberapa efektif sistem drainase dalam mengelola air hujan dan mencegah banjir. Evaluasi ini juga berguna untuk mengidentifikasi area di mana perbaikan atau peningkatan infrastruktur drainase mungkin diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh adanya lubang pada kuat lentur beton pada usia 14 dan 28 hari, serta mengevaluasi kapasitas aliran air dengan lubang berdiameter 2” atau 60 mm. Metodologi penelitian mencakup pemeriksaan material, perencanaan campuran, pengecoran, perawatan, dan pengujian beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat lentur beton normal dalam kondisi basah pada usia 14 dan 28 hari masing-masing adalah 5,907 dan 4,737 N/mm², sedangkan dalam kondisi kering adalah 3,95 dan 4,70 N/mm². Untuk beton berlubang, kuat lentur dalam kondisi basah pada usia 14 dan 28 hari adalah 4,03 dan 4,77 N/mm², sedangkan dalam kondisi kering adalah 3,83 dan 4,13 N/mm². Nilai deviasi antara kuat lentur beton normal dan berlubang pada usia 14 dan 28 hari tercatat sebesar -29,467% dan -7,506% dalam kondisi basah, serta -5,039% dan -7,448% dalam kondisi kering. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai deviasi pada usia 28 hari lebih stabil dan konsisten.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.subjectDrainase Kota Samarindaid_ID
dc.subjectKuat Lentur Betonid_ID
dc.subjectBeton Berlubangid_ID
dc.titleEvaluasi Kontribusi Pelat Beton Berlubang terhadap Penanganan Genangan Air pada Drainase di Jalan Wahid Hasyim 2 Kota Samarindaid_ID
dc.typeSkripsiid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record