Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat pada Desa Loa Lepu di Kecamatan Tenggarong Sebrang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Abstract
INTISARI
Etnofarmasi merupakan salah satu ilmu kefarmasian tentang penggunaan obat dan cara
pengobatan yang dilakukan oleh suku bangsa tertentu. Tujuan Penelitian ini untuk
mengetahui pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat di Desa Loa Lepu serta
mengetahui bagian tanaman yang digunakan, cara penggunaannya seperti apa dan
khasiat dari tumbuhan obat tersebut. Jenis penelitian ini yaitu penelitian observasi
partisipan dan metode kualitatif dan semi kuantitatif. Wawancara dilakukan secara semi
terstruktur dengan menggunakan tipe pertanyaan open-ended. Hasil wawancara dengan
15 informan diperoleh 50 jenis tanaman obat yang terbagi dalam 30 famili. Famili
tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah famili Zingiberaceae sebanyak 5
tumbuhan. Bagian tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat desa Loa Lepu yaitu
daun, batang, rimpang, umbi, biji, buah, bunga dan kulit buah. Daun memiliki nilai
persentase penggunaan yang paling tinggi yaitu 68,33%. Kemudian cara pengolahan
yang dilakukan oleh masyarakat desa loa lepu yaitu di rebus, diparut, ditumbuk,
direndam dan dimakan langsung. Direbus memiliki nilai persentase penggunaan paling
tinggi yaitu 70%. Tumbuhan yang memiliki nilai UV dan ICF tertinggi ada 5 tumbuhan
yaitu serai, jahe, kunyit, daun salam, nangka belanda dan daun sop. Serai, jahe dan
kunyit merupakan tumbuhan dengan nilai FL tertinggi yaitu 100%.