Evaluasi Interaksi Obat pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Penyakit Penyerta Rawat Inap di Rumah Sakit X Samarinda
Abstract
Latar belakang : Penyakit jantung koroner merupakan suplai oksigen yang tidak
mencukupi ke otot jantung karena terjadi gangguan fungsi jantung. Berdasarkan hasil
pengukuran tekanan darah, angka kejadian gagal jantung, penyakit jantung koroner dan
stroke di beberapa provinsi, salah satunya di Kalimantan Timur juga cukup tinggi yaitu
29,6%. Angka kejadian interaksi obat di suatu rumah sakit di wilayah Kalimantan Selatan,
menunjukkan bahwa sebanyak 26,34% resep mengalami interaksi obat.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola penggunaan obat pada pasien
rawat inap penyakit jantung koroner dengan penyakit penyerta di Rumah Sakit X
Samarinda dan mengetahui interaksi obat pada pasien rawat inap penyakit jantung koroner
dengan penyakit penyerta di Rumah Sakit X Samarinda.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dan pengambilan data
dilakukan dengan cara retrospektif diambil dari rekam medis kemudian dirancang dengan
metode deskriptif pada pasien rawat inap penyakit jantung koroner dengan penyakit
penyerta Januari 2021 sampai dengan Desember 2021.
Hasil dan Kesimpulan : Dari 67 pasien terdapat 26 pasien (38,81%) yang memiliki dua
diagnosa. Obat PJK yang paling banyak digunakan yaitu Atorvastatin. Dengan terdapat
735 interaksi (68,82%) pada tingkat moderat, kemudian tingkat minor sebanyak 178
interaksi (16,67%) dan pada tingkat mayor 155 interaksi (14,51%). Dari 67 pasien pula
hanya terdapat 1 pasien yang tidak memiliki kasus interaksi.
Kata Kunci : Interaksi Obat, Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Penyerta